Hal ini umumnya sudah kita ketahui bahwa ngengat sangat tertarik pada nyala bola lampu yang terang dan sering mengelilinginya, sehingga menimbulkan pepatah “seperti ngengat yang mendekati nyala api.” Ada beberapa teori tentang mengapa ngengat terlibat dalam praktek yang sering mengancam jiwa ngengat ini.
Hipotesis tradisional menganalisa bahwa ngengat salah mengira sumber cahaya berasal dari bulan. Ngengat diperkirakan bermigrasi dengan rentang jarak yang jauh, dan diyakini bahwa mereka menggunakan bulan untuk menavigasi perjalanan mereka, cahaya bulan menjadi titik acuan yang relatif statis guna mengukur arah tujuan.
Mereka dapat melakukan perjalanan dalam garis yang lurus dengan mempertahankan sudut konstan terhadap bulan. Ketika ngengat melakukakan kesalahan saat mengira sumber cahaya buatan adalah cahaya bulan, maka ngengat terus menjaga sudut konstan terhadap cahaya buatan tersebut. Namun, karena lokasinya yang dekat dengan cahaya lampu, hal ini mengakibatkan ngengat berputar-putar secara spiral mengelilingi cahaya lampu tersebut, kasihan ngengatnya bingung.
Meskipun hal tersebut memang diakui, bahwa ngengat menggunakan bulan untuk menavigasi, problematika gagasan tersebut adalah – kesalahan ngengat saat mengira cahaya lampu merupakan cahaya bulan-, karena ngengat cenderung untuk terbang langsung ke cahaya tersebut dan kemudian spiral di sekitarnya, ketimbang spiral ke arah itu setelah ngengat menemukan sumber cahaya. Kita mungkin pernah melihat kan saat cahaya di nyalakan, ngengat langsung terbang sesegera mungkin ke sumber cahaya dan terbakar, mereka bahkan belum sempat mengelilingi sumber cahaya itu.
Teori kedua adalah bahwa ngengat terbang ke arah lampu dalam upaya untuk tetap hangat. Namun, hal ini di diskreditkan karena ternyata ngengat lebih tertarik pada bola lampu ultraviolet daripada yang memancarkan cahaya normal, dan lebih hangat. Bahkan, ngengat lebih sensitif terhadap panjang gelombang tertentu dari cahaya misalnya, mereka lebih tertarik pada warna cahaya putih daripada kuning.
Teori yang ketiga, dan yang paling menarik , adalah bahwa ngengat- pada awalnya tertarik pada sumber cahaya dan akan terbang langsung ke arah itu, tapi kemudian, sesampainya di sana, ngengat akan mencoba untuk menghindari cahaya dan mencari kegelapan (mungkin karena mereka adalah makhluk nokturnal). Hal ini adalah sebagai akibat dari keanehan dalam penglihatan ngengat , mereka melihat bahwa tempat yang paling gelap di langit adalah daerah di sekitar satu kaki dari sumber cahaya. Sebagai mekanisme keamanan, ngengat berusaha mencari tempat gelap ini dan berada disana, menyebabkan ia mengelilingi cahaya dengan panik dalam pita gelap disekitar sumber cahaya. Distorsi visual.
Artikel Menarik Lainnya :
- Water Strider, Serangga yang Mampu Berjalan di Atas Air
- Mengapa Burung Betet Bisa Berbicara Menyerupai Suara Manusia?
- Seberapa Cerdaskah Lumba-lumba?
- Bagaimana Penguin Kaisar Melindungi Diri?
- Karakteristik Jaguar Kucing Terbesar Ketiga di Dunia
- Apa Saja Predator Panda Raksasa?
LampuKecil.com