Perasaan sedih yang mendalam tentu pernah kita alami. Sebagai makhluk yang memiliki perasaan dan juga hati nurani, pasti rasa sedih menjadi bagian dari diri kita. Tak ada yang salah dengan bersedih dan sebuah hal yang wajar jika air mata menderu deras di pipi kita.
Entah karena engkau telah berusaha yang terbaik, namun semua itu terasa sia-sia. Kehilangan hal yang berharga dalam hatimu dan engkau tak yakin ada penggantinya. Perasaan lelah di dalam dada yang berkecamuk hingga membuatmu tidak bisa tidur. Bahkan engkau pun merasa pada posisi paling bawah dalam hidupmu, apa yang bisa lebih parah dari ini semua?. Dan kesedihan pun menyapa kita layaknya kawan lama.
Jangan berlari kawan, kesedihan bukanlah hal yang perlu dihindari. Resapilah, alirkan segala emosi yang ada, menangislah kawanku. Seperti ucapan lama “engkau tidak akan pernah bisa menjauhi masalahmu, sebelum engkau menyelesaikannya”.
Dalam situasi yang seperti ini, kita seringkali merasa sendiri. Sendiri merasakan kesedihan yang kita alami. Entah memang tidak ada seseorang yang mengerti akan kesedihan kita, atau memang mereka tidak mau mengerti. Memang, banyak orang yang hanya dekat di kala suka, tetapi tidak pada bagian dukanya. Atau mereka membutuhkan waktu untuk memahami. No one knows
Kesedihan itu seperti layaknya lautan, yang terkadang menyapa kita yang sedang berdiri menatap samudra di pinggiran pantai, memecah buih di kaki dengan gemericik ombaknya yang lembut . Namun, ombaknya juga mampu membawamu menuju ke tengah, menenggelamkan kita. Tenggelam didalam kesedihan, dan terhempas hingga menuju dasar samudra yang gelap, dingin, menekan dan sepi.
Banyak hari berganti dan kita pun tak tahu kapan perasaan sedih ini memudar. Hanya harapan, akan adanya secercah cahaya yang menerangi kita. Menunjukan arah jalan keluar dari lorong yang gelap. Atau, harapan bahwa akan ada seseorang yang mengulurkan tangan, menarik kita dari dasar samudra kesedihan.
Jika penantian atas itu semua terasa sangatlah lama dan tak pasti. Maka tinggal 2 pilihan bagi kita, menciptakan secercah cahaya bagi kita sendiri dan mencoba berenang bangkit dari keadaan tenggelam dalam kesedihan. Be the light for yourself, even it’s just a little light. Berenanglah walau melawan ombak yang besar bukanlah hal yang mudah.
Tetaplah optimis, bahwa hari esok yang cerah akan menghampirimu, dan kebahagiaan akan menjumpaimu layaknya kawan lama.
Artikel Menarik Lainnya :
- 6 Tips Happy, Hadapi Hati yang Bersedih
- Lagu Lene Marlin yang penuh Makna, tentang Kesedihan dan perasaan
- 7 Pembelajaran dari Kehilangan Orang yang Anda Cintai
- Sebuah Kisah Antara Cinta dan Waktu
- Cara Merelakan Seseorang yang Sangat Anda Cintai
- 10 Lagu Tenang yang Dapat Menghilangkan Kegalauan (Relaxing Music)
LampuKecil.com