Tenggelam dalam Kesedihan, Merasa Sendiri

Alone sendiri pantai gunung

Perasaan sedih yang mendalam tentu pernah kita alami. Sebagai makhluk yang memiliki perasaan dan juga hati nurani, pasti rasa sedih menjadi bagian dari diri kita. Tak ada yang salah dengan bersedih dan sebuah hal yang wajar jika air mata menderu deras di pipi kita.

Entah karena engkau telah berusaha yang terbaik, namun semua itu terasa sia-sia. Kehilangan hal yang berharga dalam hatimu dan engkau tak yakin ada penggantinya. Perasaan lelah di dalam dada yang berkecamuk hingga membuatmu tidak bisa tidur. Bahkan engkau pun merasa pada posisi paling bawah dalam hidupmu, apa yang bisa lebih parah dari ini semua?. Dan kesedihan pun menyapa kita layaknya kawan lama.

Jangan berlari kawan, kesedihan bukanlah hal yang perlu dihindari. Resapilah, alirkan segala emosi yang ada, menangislah kawanku. Seperti ucapan lama “engkau tidak akan pernah bisa menjauhi masalahmu, sebelum engkau menyelesaikannya”.

Ombak lautan

Dalam situasi yang seperti ini, kita seringkali merasa sendiri. Sendiri merasakan kesedihan yang kita alami. Entah memang tidak ada seseorang yang mengerti akan kesedihan kita, atau memang mereka tidak mau mengerti. Memang, banyak orang yang hanya dekat di kala suka, tetapi tidak pada bagian dukanya. Atau mereka membutuhkan waktu untuk memahami. No one knows

Kesedihan itu seperti layaknya lautan, yang terkadang menyapa kita yang sedang berdiri menatap samudra di pinggiran pantai, memecah buih di kaki dengan gemericik ombaknya yang lembut . Namun, ombaknya juga mampu membawamu menuju ke tengah, menenggelamkan kita. Tenggelam didalam kesedihan, dan terhempas hingga menuju dasar samudra yang gelap, dingin, menekan dan sepi.

Drowning tenggelam

Banyak hari berganti dan kita pun tak tahu kapan perasaan sedih ini memudar. Hanya harapan, akan adanya secercah cahaya yang menerangi kita. Menunjukan arah jalan keluar dari lorong yang gelap. Atau, harapan bahwa akan ada seseorang yang mengulurkan tangan, menarik kita dari dasar samudra kesedihan.

Jika penantian atas itu semua terasa sangatlah lama dan tak pasti. Maka tinggal 2 pilihan bagi kita, menciptakan secercah cahaya bagi kita sendiri dan mencoba berenang bangkit dari keadaan tenggelam dalam kesedihan. Be the light for yourself, even it’s just a little light. Berenanglah walau melawan ombak yang besar bukanlah hal yang mudah.

be the light

Tetaplah optimis, bahwa hari esok yang cerah akan menghampirimu, dan kebahagiaan akan menjumpaimu layaknya kawan lama.

Artikel Menarik Lainnya :

LampuKecil.com

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Google photo

You are commenting using your Google account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s