Baghdad adalah ibu kota dan kota terbesar di Irak. Kota ini terletak di wilayah Timur Tengah yang disebut ‘Cradle of Civilization’. Sejarah daerah yang subur ini bisa ditelusuri kembali hingga lebih dari 4.000 tahun lalu. Baghdad meliputi area seluas 254 mil persegi (658 kilometer persegi). Kota ini menampung 5,4 juta orang.
Kota ini menyebar di kedua sisi sungai Tigris River yang bersejarah, yang direntang oleh dua belas jembatan. Jalan utama kota membentang di jalan-jalan Rashid dan Sadun, yang mengarah pada Tahir Square, pusat kota.
Baghdad adalah pusat manufaktur utama Irak. Industri utama adalah penyulingan minyak bumi. Petrokimia, tekstil, dan makanan olahan juga diproduksi. Seniman lokal dikenal karena kerajinan emas, perak, kuningan, dan tembaga mereka. Sebuah jaringan jalan dan kereta api serta bandara internasional menghubungkan kota ini ke negara-negara lain dan ke Teluk Persia.
Kota Baghdad didirikan pada tahun 700. Pendirinya, Abdullah al-Mansur (memerintah 754-75), adalah seorang khalifah dinasti Abbasiyah. Di bawah Khalifah Harun al-Rasyid (memerintah 786-809), kota ini menjadi tempat mekarnya budaya Arab. Istana-istana besar, masjid megah, perguruan tinggi dan universitas, jalan beraspal baik, dan pemandian umum mencerminkan kekayaan dan kecanggihan kota. Hingga 500 tahun ke depan, Baghdad adalah salah satu kota terbesar di dunia.
Pada tahun 1258, Baghdad nyaris hancur oleh serangan Mongol. Selama berabad-abad setelah itu, Baghdad menjadi kota provinsional. Kota ini pertama diatur oleh Persia dan kemudian oleh Turki. Setelah kekalahan Kekaisaran Turki Ottoman dalam Perang Dunia I (1914-1918), Baghdad berada di bawah kekuasaan Inggris. Pada tahun 1921, Baghdad ditunjuk menjadi ibukota kerajaan Irak yang baru didirikan, dan setelah tahun 1958, berganti menjadi Republik Irak.
Artikel Menarik Lainnya :
