Berasal dari padang pasir dan dataran berpasir di Afrika Utara, Androctonus Australis atau Tunisian Fat-tailed Scorpion (kalajengking berekor gemuk) adalah spesies darat yang hidup di bawah batu dan tempat berlindung lainnya. Mereka menghindari daerah-daerah pesisir atau area di mana saja dengan kelembaban yang tinggi.
Tidak seperti kebanyakan kalajengking lainnya yang hidup di gurun, Androctonus tidak menggali liang untuk melindungi diri dari badai pasir. Sebaliknya, dapat menahan badai pasir yang cukup kuat untuk mengupas cat dari baja, tanpa kerusakan berarti. Kemampuan bertahan Androctonus terhadap badai pasir diduga disebabkan oleh ditemukannya permukaan pada exoskeleton yang terbilang unik, sehingga kalajengking ini memiliki kemampuan untuk bertahan dari badai pasir.
Androctonus kebanyakan bersembunyi di bawah batu. Beberapa individu mungkin bersembunyi dari waktu ke waktu. Sayangnya, tempat persembunyian mereka sering berada di dekat manusia. Misalnya, Tunisian Fat-tailed Scorpion sering bersembunyi di celah-celah dinding yang terbuat dari batu atau batu bata.
Spesies ini jauh lebih umum ada di penangkaran dan dipelihara daripada Deathstalker dan Black Fattail, dua kalajengking lainnya yang juga sangat berbahaya, itulah sebabnya banyak orang cenderung terluka disebabkan oleh spesies ini daripada kalajengking yang lain.
Racun Tunisian Fat-tailed Scorpion dapat berakibat fatal dalam hitungan jam dan termasuk dalam kalajengking paling beracun dan paling berbahaya di dunia, racunnya setara dengan ular Black Mamba salah satu dari 10 ular paling beracun di dunia, serta anti-racun Androctonus yang ada tidaklah begitu bermanfaat karena tingkat keberhasilan keseluruhan yang terkait dengan anti-racun sangatlah rendah.
Tunisian Fat-tailed Scorpion (Androctonus australis) bertanggung jawab terhadap 80% dari jumlah sengatan yang terjadi dan 90% kematian akibat sengatan kalajengking di Afrika utara. Kalajengking ini dapat mencapai ukuran hingga 10 cm panjangnya dan beratnya sampai dengan 15 gram.
Androctonus australis berasal dari bahasa Yunani, dimana Androctonus memiliki arti “man killer” dan australis yang artinya ” selatan”.