Tekanan emosional yang ekstrim adalah kondisi psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat memanifestasikan dirinya dalam gejala fisik, kadang-kadang menyebabkan sakit atau bahkan mengakibatkan kematian. Hal ini diduga menjadi penyebab banyaknya kematian pada orang tua yang meninggal tak lama setelah kehilangan pasangannya, yang begitu trauma dengan pengalaman tersebut sehingga mereka juga menjadi sakit dan meninggal.
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa stres dapat menyebabkan penyakit, tetapi mereka belum mampu menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi, sampai dengan baru-baru ini. Sekarang telah dipercayai bahwa stres terkait dengan cara bagaimana sel dan molekul berkomunikasi satu sama lain.
Molekul yang dikenal sebagai sitokin ini bertindak sebagai perangkat sinyal, memperingatkan sistem kekebalan tubuh akan adanya bahaya, dan diperkirakan bahwa stres dapat menghambat sinyal sitokin ini. Studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa sel-sel kekebalan yang disebut dengan sel monosit tidak akan menanggapi sitokin ketika tikus sangat tertekan atau dalam keadaan stress.
Tubuh bereaksi terhadap stres dengan melepaskan berbagai hormon dan bahan kimia, dan diperkirakan bahwa hal ini dapat mengganggu sinyal sitokin, menyebabkan penghambatan sistem kekebalan tubuh yang dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit dan dapat mudah menjadi sakit.
Artikel Menarik Lainnya :
- Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Depresi
- Apa Pengertian Psikoterapi?
- Mengetahui Definisi Psikologi
- Apa Itu Gangguan ADHD?
- Bidang-bidang Psikologi yang Perlu Anda Tahu
- Apakah Perasaan Ketakutan itu?
LampuKecil.com