Carpophorus
Era gladiator Romawi kuno memiliki sejumlah bestiarius yang populer, yaitu prajurit yang dipertandingkan dengan hewan yang buas. Bestiarius merupakan sebuah profesi yang terkenal dengan harapan hidup yang sangat singkat, bahkan jika dibandingkan dengan standar gladiator pada umumnya.
Sebagai bestiarius yang terkenal, Carpophorus secara naluriah berbakat dalam perkelahian yang melibatkan binatang buas. Dia jauh lebih ahli dalam melawan hewan yang berbeda di arena daripada bertempur dalam pertandingan satu lawan satu melawan sesama gladiator.
Carpophorus secara rutin berhadapan dengan binatang liar seperti singa, beruang, macan tutul dan badak. Ia bahkan bertempur pada pembukaan Amfiteater Flavia dan mengalahkan segerombolan beruang, singa dan macan tutul dalam satu pertempuran tunggal. Ia juga menumbangkan seekor badak yang agak ganas dengan satu tombak pada pertandingan lainnya.
Tetapi penampilan terbaik Carpophorus dan juga yang di favoritkan oleh penonton ialah saat ia melawan 20 binatang yang berbeda dalam satu pertempuran tunggal.
Crixus
Crixus merupakan seorang pemimpin militer terkenal selama Perang Servile Ketiga, Crixus dulunya adalah seorang gladiator Galia yang menikmati kesuksesan melawan musuh yang lebih besar dalam medan perang. Tetapi Crixus sangatlah membenci pemimpin sekolah gladiator dan pemiliknya.
Kemudian saat sebuah pemberontakan terjadi di sekolah pelatihan, Crixus bergabung di antara 70 gladiator lainnya yang juga melarikan diri. Kemudian ia memainkan peran penting dalam mengalahkan sekelompok kecil tentara yang dikirim untuk memadamkan pemberontakan para gladiator ini.
Crixus adalah kaki tangan dari Spartacus, yang merupakan gladiator nomor satu. Crixus merupakan gladiator yang sangat ahli dan mampu mengalahkan lawannya dengan sangat cepat dan terbilang kasar. Namun sayangnya, pemberontakan para gladiator yang melarikan diri membuatnya gugur dalam pertarungan sengit dengan para prajurit Roma yang mengejarnya. Karena yang di inginkan Crixus adalah menggulingkan tatanan sosial papan atas Roma, sedangkan para gladiator lainnya hanya menginginkan kebebasan.
Commodus
Commodus merupakan definisi yang nyata tentang seseorang yang sangatlah narsis. Bagaimana tidak, Kaisar Roma ini begitu menyukai tampil di arena gladiator dan mendapatkan sanjungan dari para penonton. Ego yang dimiliki Commodus sangatlah besar dan ia merasa lebih hebat dari siapapun.
Pada awalnya Commodus hanya mencoba bertanding melawan gladiator di bagian istananya yang di bangun menyerupai arena pertandingan. Karena gladiator dianggap memiliki strata sosial yang di pandang lebih rendah oleh kalangan papan atas Roma, maka dari itu Commodus menyembunyikan hobinya ini di istana. Tentu lawannya saat bertanding dikondisiskan tidak seimbang, misalnya di buat sangat lapar dan haus atau terluka sehingga Commodus akan selalu menang sebagai jawaranya.
Seiring berjalannya waktu, Commodus bertanding secara nyata di arena gladiator, dengan musuhnya yang sering kali hanya bersenjata pedang kayu dan kondisi yang lemah. Kebiasaan nyeleneh Commodus membuatnya terpuruk, dengan kehilangan nyawa di tangan orang-orang yang tidak menyukainya pada tahun 192 sebelum masehi.
