Jika pelaut kuno pergi dari masa lalu ke masa kini, mereka akan terkejut melihat instrumen-instrumen navigasi modern seperti radar dan penerima satelit. Di dalam instrumen-instrumen tersebut ada hal-hal penting yang sebenarnya tidak akan mengejutkan mereka: magnet.
Magnet saat ini sama pentingnya dengan ratusan tahun yang lalu. Saat itu, pelaut menggunakan magnet sebagai kompas untuk memandu mereka dalam pelayaran. Pada zaman kuno, magnet dipandang sebagai sesuatu yang magis. Pada saat itu, cara magnet menarik logam tertentu atau ditarik ke arah tertentu masihlah misteri. Hari ini, kita memahami bahwa keajaiban magnet merupakan kekuatan dasar alam. Kekuatan ini berhubungan dengan listrik dan cahaya.
Meskipun kita memahami misteri tersebut, kita masih mengagumi apa yang dapat dilakukan mesin magnetik modern. Karena pengetahuan kita tentang magnet, kita dapat membuat gambar organ-organ dalam tubuh. Dan kita juga dapat menulis ensiklopedi pada titik-titik yang tidak lebih besar dari ujung peniti.
Manusia menemukan magnet dan magnetisme sejak ribuan tahun yang lalu. Potongan dari batu hitam jenis tertentu memiliki kekuatan untuk menarik satu sama lain dan objek-objek yang terbuat dari besi. Batu-batu itu dikenal sebagai magnet dan kekuatannya disebut sebagai magnetisme.
Menurut salah satu cerita, nama-nama tersebut berasal dari tempat yang disebut Magnesia di Asia Kecil, di mana batu-batu magnet pertama kali ditemukan. Cerita lain menyebut penemuan magnet berasal dari seorang gembala bernama Magnes. Dia berdiri di atas batu hitam besar dan merasa batu itu menarik logam pada sandalnya.