Sejarah dan Tingkatan Judo

Judo diciptakan di Jepang oleh Jigoro Kano pada tahun 1882 setelah ia mempelajari beberapa gaya dari seni bela diri Jepang kuno yang disebut jujitsu. Kano menyusun ulang beberapa teknik jujitsu dan menemukan teknik lainnya. Teknik-teknik tersebut ia jadikan sebuah sistem pendidikan, yang disebutnya judo, yang terdiri atas dua bagian: teknik agresif fisik dan pelatihan karakter atau etika.

JudoJudo menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Pada tahun 1952, sebuah Federasi Judo Internasional pun dibentuk dan kejuaraan judo dunia pertama diadakan. Judo menjadi cabang olahraga resmi di ajang Olimpiade pada tahun 1964. Saat ini, hampir 200 negara menjadi anggota di Federasi Judo Internasional.

Dalam ribuan seni bela diri lainnya di seluruh dunia, sistem sepuluh tingkat umumnya digunakan. Tingkat keterampilan seseorang dalam judo ditunjukkan oleh warna sabuk yang ia kenakan. Ada enam sampai sepuluh tingkat pemula sebelum tingkat sabuk hitam tercapai. Dan ada sepuluh tingkatan sabuk hitam.

Pemegang tiga tingkat pertama sabuk hitam dianggap sebagai murid. Tingkat keempat dan kelima adalah praktisi terampil (sering disebut sebagai Renshi dalam bahasa Jepang). Tingkat keenam dan ketujuh adalah guru. Tingkat kedelapan adalah pemimpin penting dari seni bela diri ini. Sedangkan tingkat kesembilan dan kesepuluh dianggap sebagai master dan grandmaster judo. Tertarik mencoba olahraga satu ini?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Google photo

You are commenting using your Google account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s