Ada beberapa jenis rasa sakit. Jenis utama meliputi rasa sakit traumatis, otot, sendi, penyakit, viseral/dalam, neurologis, dan psikologis. Kami akan menjabarkan jenis-jenis rasa sakit itu secara singkat.
Rasa sakit traumatis berasal dari cedera atau luka. Untungnya, rasa sakit dari trauma cenderung bersifat sementara.
Otot
Rasa sakit atau nyeri otot berasal dari kontraksi otot yang berkepanjangan. Hal ini bisa dikarenakan pemaksaan pada otot untuk terus bekerja setelah otot kehabisan pasokan oksigen. Hal ini menghasilkan penumpukan asam laktat di dalam sel-sel otot. Zat kimia inilah yang menyebabkan rasa sakit.
Sendi
Rasa sakit atau nyeri sendi biasanya merupakan hasil dari peradangan atau pembengkakan dalam sendi. Nyeri sendi bisa berasal dari cedera atau penyakit inflamasi seperti rheumatoid arthritis.
Penyakit
Rasa sakit dari penyakit umumnya berasal dari kerusakan jaringan. Mikroba dapat membahayakan jaringan secara langsung. Peradangan yang dihasilkan menyebabkan rasa sakit tambahan. Demikian halnya tumor dapat menyebabkan rasa sakit ketika mereka menekan reseptor rasa sakit dalam tubuh.
Viseral
Rasa sakit viseral atau dalam dikirim oleh saraf pada organ internal. Organ-organ yang paling sensitif meliputi perut dan usus. Organ lain cenderung memiliki reseptor rasa sakit yang lebih sedikit. Tubuh sering salah menafsirkan lokasi rasa sakit viseral. Misalnya, rasa sakit akibat serangan jantung mungkin terasa seolah-olah berasal dari lengan kiri.
Neurologis
Rasa sakit neurologis berasal dari kerusakan saraf. Rasa sakit yang dihasilkan dapat terasa cukup lama setelah cedera sembuh. Dalam beberapa kasus, rasa sakit itu tidak pernah hilang. Herpes zoster, misalnya, dapat menyebabkan kerusakan saraf yang menghasilkan sensasi terbakar.
Psikologis
Rasa sakit ini sulit dijelaskan dan bahkan dianggap sebagai penyakit imajiner. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa rasa sakit ini dapat bertahan tanpa adanya cedera atau penyakit yang jelas.