Lampu Kecil

Sejarah Yahudi di Bawah Kekuasaan Yunani dan Romawi Kuno

Advertisements

Pada tahun 300 SM, negara Yahudi berada di bawah kendali Alexander Agung. Penaklukan Yunani di bawah Alexander membawa adat dan ritual pagan yang menarik sejumlah besar pemuda Yahudi. Tapi di satu sisi, tradisi dan nilai-nilai Yahudi dan Yudaisme terancam musnah.

Satu abad setengah setelah Alexander, penguasa Yunani Antiokhus IV Epifanes memerintahkan penyembahan berhala dalam Kuil suci, dan ia menganiaya orang Yahudi yang berpegang pada cara-cara tradisional. Tapi tindakan ini hanya membuat orang-orang Yahudi semakin bersatu.

Pada tahun 165 SM, di bawah Yudas Makabe dan saudara-saudaranya, orang-orang Yahudi berhasil memberontak dan sekali lagi mendirikan sebuah negara Yahudi independen. Kemenangan Makabe dirayakan selama Hanukkah, atau Festival Cahaya. Mereka mendirikan dinasti Hasmonean, dan pada abad berikutnya, prinsip-prinsip dasar Yudaisme seperti yang dikenal saat ini didirikan.

Pada abad pertama Masehi, negara Yahudi berada di bawah kendali Kekaisaran Romawi. Sebuah pemberontakan Yahudi dimulai di Yerusalem pada tahun 66 M, tapi orang-orang Romawi menaklukkan Yerusalem pada 70 M. Mereka mengeksekusi para pemimpin Yahudi dan mengasingkan banyak orang Yahudi. Bangsa Romawi menghancurkan Kuil kuno dan hanya menyisakan dinding barat. Ini dikenal sebagai Tembok Ratapan dan tetap menjadi tempat suci untuk berdoa bagi orang Yahudi sampai saat ini.

Pada tahun 73 M, orang-orang Romawi menguasai Masada, benteng terakhir perlawanan Yahudi. Pemberontakan akhir, yang dipimpin oleh Bar Kokhba, ditumpas oleh bangsa Romawi pada tahun 135 M. Negara Yahudi telah benar-benar hancur, tetapi orang-orang Yahudi terus bertahan hidup di pengasingan.

Advertisements

Advertisements