Meskipun teleskop radio utamanya digunakan untuk menerima gelombang radio yang dipancarkan dari ruang angkasa, alat ini juga telah digunakan untuk mengirim gelombang radio ke luar angkasa. Sebuah pemancar khusus yang dipasang pada teleskop radio menghasilkan gelombang radio, dan antena mengirimkan gelombang itu ke ruang angkasa.
Jika sebuah benda langit relatif dekat, gelombang akan menghantamnya dan memantul kembali ke antena. Di sana, gelombang akan diperkuat oleh receiver/penerima. Ini disebut radar astronomi.
Para astronom menggunakan teknik ini untuk menetapkan jarak bulan dan planet Venus dari bumi. Mereka juga menggunakannya untuk membuat peta kasar permukaan Venus yang selalu disembunyikan oleh awan.
Baru-baru ini, pesawat antariksa yang mengorbit Venus telah menggunakan radar untuk membuat peta permukaan planet secara lebih terperinci. Radar juga dibawa serta ke orbit oleh pesawat ulang-alik. Dengan berbalik ke arah bumi, radar mengungkapkan adanya sungai bawah tanah yang luas dan bahkan situs arkeologi yang tersembunyi.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) menggunakan jaringan yang terdiri atas 15 teleskop radio untuk berkomunikasi dengan pesawat antariksa di seluruh tata surya. Susunan ini disebut sebagai Deep Space Network (DSN). Teleskop memiliki alat semacam parabola dengan diameter berukuran hingga 230 kaki (70 meter) yang berada di California, Spanyol, dan Australia. Mereka mengirim instruksi untuk wahana ruang angkasa serta menerima data dan gambar dari mereka. Selain itu, teleskop radio juga berperan dalam pencarian intelijen di luar bumi.
Artikel Menarik Lainnya :