Setelah Perang Korea, sejumlah besar warga pedesaan Korea bermigrasi ke kota untuk mencari pekerjaan pabrik. Pada tahun 1960-an, dengan meminjam uang dan bantuan luar negeri, para pekerja mulai membuat dan mengekspor tekstil. Kemudian mereka memproduksi elektronik, plastik, baja, bahan kimia, mobil, kapal, dan komponen komputer berkualitas tinggi. Hari ini, Seoul menyediakan lebih dari setengah pekerjaan industri di negara itu.
Transportasi modern berjasa sangat besar dalam menunjang kesuksesan ekonomi kota. Berbagai kendaraan melaju di tol Seoul. Di bawah kota, orang-orang bergerak dengan cepat dan efisien melalui sistem kereta bawah tanah. Sekitar dua puluh jembatan menyeberangi Sungai Han. Bandara Gimpo, di luar kota, menangani semua penerbangan domestik. Bandara internasional beroperasi di Incheon, kota pelabuhan Seoul di Laut Kuning.
Seoul telah menjadi fokus dari kehidupan nasional Korea selama lebih dari 600 tahun. Pada tahun 1396, Seoul terpilih menjadi ibukota kerajaan Joseon karena lokasinya di tengah pegunungan dan sungai yang megah. Jantung pemerintah adalah Istana Kyongbok. Ini adalah salah satu dari beberapa tempat bersejarah di kota tua Seoul yang telah direkonstruksi.
Setelah jatuhnya monarki pada tahun 1910, Seoul terus menjabat sebagai ibukota kolonial di bawah kekuasaan Jepang. Pada tahun 1945, Korea dibebaskan dan dibagi menjadi Korea Utara dan Selatan. Tiga tahun kemudian, Seoul didirikan sebagai ibukota Korea Selatan.
Artikel Menarik Lainnya :
pgn kesana