Seberapa Cepat Satu Mach dalam Mph(Mil per Jam)

supersonic

Jumlah Mach sebuah benda yang  bergerak adalah perbandingan dari kecepatan objek terhadap kecepatan suara. Jumlah Mach dinamakan  menurut nama fisikawan Austria dan ahli filsafat Ernst Mach (1838-1916). Suara bergerak dengan kecepatan sekitar 750 mph (mil per jam). Jadi pesawat terbang pada kecepatan 750 mph sedang melakukan Mach 1. Jika bergerak dengan 1.500 mph, maka Mach 2. Mach 3  sekitar 2.250 mph. Kecepatan 750 mph adalah hampir sama dengan 1200 kaki per detik, atau 340 meter per detik dalam sistem metrik. Jadi dibutuhkan 4,5 detik  untuk suara  menempuh perjalanan satu mil.

Hal ini memudahkan kita untuk menghitung seberapa jauh petir dari posisi kita berada. Hitung waktu antara kilatan petir dan gemuruh guntur yang terjadi kemudian bagi dengan lima untuk mendapatkan jarak dalam mil. Kita mengatakan bilangan kecepatan suara dengan “kira-kira sekitar”,  karena kecepatan suara tergantung pada suhu udara. Suara menempuh perjalanan sedikit lebih cepat di udara yang hangat.

Apa pun yang bergerak dengan kecepatan di bawah kecepatan suara disebut dengan subsonik. Supersonic mengacu pada benda yang bergerak lebih cepat dari kecepatan suara. Transportasi supersonik Inggris-Perancis (SST) yaitu pesawat Concorde, yang tidak lagi melayani penumpang, terbang dengan kecepatan Mach 2. Sebagian besar jajaran papan atas pesawat tempur militer seperti F-14 Tomcat , F-15 Eagle, F-16 Falcon, F-18 Hornet, dan F-22 Raptor, semua terbang  dengan kecepatan sekitar Mach 2. Pesawat tempur silumanF-117  Nighthawk  terdaftar dengan kecepatan 0,92 Mach, tepat di bawah kecepatan suara. Pesawat ruang angkasa mengorbit bumi dengan kecepatan lebih dari 17.000 mph, dan juga  Stasiun Luar Angkasa Internasional saat ini; terhitung  sekitar  Mach 23.

Biasanya kita membicarakan kecepatan pesawat ketika menggunakan istilah “Jumlah Mach,” tetapi jumlah Mach bisa juga menggambarkan kecepatan benda dalam melakukan perjalanan melalui udara. Ketika pesawat terbang melebihi Mach 1, tekanan tinggi menumpuk di depan pesawat. Gelombang kejut menyebar ke belakang dan ke luar dalam bentuk kerucut. Ini adalah gelombang kejut yang kita dengar sebagai sonic boom.

Sebelum tahun 1947, kebanyakan orang berpikir bahwa tidak ada pesawat yang bisa terbang melalui hambatan suara ini. Pilot tempur yang berperang dalam Perang Dunia II akan menukik, dan udara yang bergerak dari atas sayap akan melebihi kecepatan suara; maka kendali pesawat mereka akan membeku dan pesawat akan crash. Kapten Chuck Yeager, dari kontrol Bell X-1, memecahkan hambatan suara pada tanggal 14 Oktober 1947. Bentuknya seperti peluru kaliber 50, pesawat roket empat bilik bernama Glamorous Glennis,dinamai sebagai penghormatan kepada istrinya. Sekarang dipamerkan di Smithsonian Air and Space Museum di Washington, DC.

Pada perkembangan pesawat selanjutnya, terjadi beberapa kendala. Pesawat mengalami tekanan udara khususnya pada bagian sayap, lama-kelamaan timbul retakan atau cracks. Hal tersebut karena perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesawat mulai menggunakan teknologi jet. Hal ini sangatlah berbahaya dan bisa menyebabkan sayap pesawat patah sewaktu-waktu. namun permasalahan tersebut berhasil di pecahkan oleh Mr Crack. Namun sayang sekali prestasi dan nama besar Mr. Crack dalam dunia penerbangan  kurang disambut baik di negaranya sendiri. Mr Cracks atau Mr BJ Habibie Presiden RI ke 3, memegang banyak patent di bidang kontruksi penerbangan. Theory of Crack Progression by Mr. BJ Habibie, anda bisa membaca mengenai hal tersebut di beberapa artikel lainnya, menarik menurut saya ^_^.

Artikel Menarik Lainnya :

LampuKecil.com

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Google photo

You are commenting using your Google account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s