Pandangan awal ekologi difokuskan pada gagasan yang disebut keseimbangan alam. Kepercayaan utamanya adalah bahwa semua sistem ekologi tetap terjaga dengan seimbang melalui sistem yang dimiliki alam. Kita sekarang tahu bahwa sistem ekologi terus berubah. Beberapa sistem mengalami perubahan yang bisa diprediksi. Namun, perubahan-perubahan itu dapat terganggu pada waktu yang tak terduga.
Beberapa ekosistem mungkin relatif konstan untuk waktu yang lama. Tapi perubahan akan terjadi. Spesies baru bisa datang, menyebabkan yang lainnya mati. Nutrisi dapat dibawa oleh banjir atau kebakaran, memberi manfaat pada beberapa organisme tetapi merugikan yang lain. Atau penyakit dapat menyebar melalui populasi, secara drastis mengurangi jumlahnya.
Ekologi membedakan antara perubahan “normal” yang disebabkan oleh variasi lingkungan alam dan perubahan dramatis yang biasanya karena campur tangan manusia. Perubahan normal kadang-kadang disebut gangguan alam. Gangguan tersebut bisa berupa angin topan, kebakaran, dan banjir.
Meskipun mengganggu, mereka juga memberikan manfaat. Banjir, misalnya, dapat membantu menjaga kadar nutrisi di daerah pesisir, meningkatkan produktivitas tanaman, dan menjaga keanekaragaman ikan. Sebuah sistem ekologi yang sehat tidak dirugikan oleh gangguan alam selama berada dalam batas-batas yang wajar.
Sebaliknya, aktivitas manusia dapat menyebabkan perubahan dramatis. Kegiatan seperti pembalakan hutan atau pembangunan rumah di sepanjang garis pantai bisa menyebabkan kepunahan spesies atau memberi gangguan pada fungsi ekosistem alami. Misalnya, perubahan penggunaan lahan yang bisa menggandakan frekuensi banjir dan kebakaran -atau justru menghilangkannya sepenuhnya- bisa menyebabkan kerusakan permanen pada ekosistem.
Artikel Menarik Lainnya :